Zainal Abidin yang biasa dipanggil Mamak Biden adalah pemilik kedai makan Nasi Kapau Salero Bagindo (NKSB) di Jln Kramat Raya dekat perempatan Senen Jakarta Pusat selama 30 tahun ini. Dia memiliki ratusan pelanggan yang setia datang makan dan pelintas di kawasan yang sangat sibuk itu untuk menikmati sajian nasi kapau di warungnya. Setelah ketiga anaknya menyelesaikan pendidikan sarjana di universitas ternama di Jakarta dan memilik pekerjaan masing-maisng, dia berencana menjual NKSB agar bisa kembali ke kota asalnya di Bukit Tinggi untuk menikmati masa tuanya. Mamak Biden lalu menghubungi Ijal Ramli rekan bisnis yang telah dikenalnya selama 20 tahun terakhir dan menawarkan NKSB dengan harga Rp. 300.000.000. Kesepakatannya adalah Mamak Biden akan menyerahkan hak pakai tempat usahanya, semua peralatan dan perlengkapannya kedai dan hak menggunakan lokasi dan merek usaha NKSB.

Dalam kesepakatan itu, 1 tukang masak dan 3 pelayan yang sudah bekerja pada Mamak Biden selama 10 tahun terakhir disepakati akan tetap bekerja di NKSB. Ini adalah syarat utama yang diajukan Ijal Ramli di awal pembicaraan untuk memastikan rasa dan mutu makanan NKSB tidak akan berubah apalagi menurun setelah dikelola Ijal Ramli nantinya.
 
Ijal Ramli lalu meminta Mamak Biden menyerahkan laporan keuangan yang dimiliki NKSB termasuk daftar asset yang dimiliki NKSB. Setelah menerima laporan yang diminta, Ijal Ramli lalu menghubungi Rudi Jalil seorang kerabatnya yang berprofesi sebagai Akuntan Berpraktek untuk mereviu laporan yang diserahkan Mamak Biden. Tidak memerlukan waktu lama, Rudi menyerahkan hasil reviunya atas laporan keuangan yang dibuat Mamak Biden. Berikut adalah ringkasan dari informasi keuangan NKSB yang diserahkan dalam selembar kertas A4:
 
Nilai Aset Bersih Nasi Kapaun Salero Bundo (NKSB)

UraianJumlah (Rp)
Persediaan (Beras, Minyak Goreng dan Bumbu Kering)17.500.000
Peralatan dan Perlengkapan Dapur dan Warung38.500.000
Total56.000.000

Informasi lainnya yang diringkaskan Rudi Jalil dari catatan penjualan NKSB dua tahun terakhir:

  • Jumlah pelanggan yang datang makan di NKSB berkisar 150-200 orang per hari,
  • Rata-rata harga makanan per orang Rp. 30.000,
  • Rata-rata belanja bahan makanan harian Rp. 1.800.000

Melihat daftar asset tersebut Ijal Ramli langsung meminta diskon 25% dari harga yang ditawarkan dengan alasan bahwa nilai asset yang akan diterima hanya Rp. 56 juta terlalu rendah dari harga Rp. 300 juta yang diminta Mamak Biden. Namun Mamak Biden tidak bergeming dari penawarannya.

Di tengah negosiasi itu, Rudi Jalil memberikan pendapatnya bahwa di atas nilai asset berwujud yang diserahkan oleh pemilik lama, suatu usaha yang sudah berjalan lama biasanya mempunyai asset tak berwujud yang tak tertulis dalam laporan keuangan, buah dari kerja keras pemilik lama bertahun-tahun. Ini yang dalam akuntansi disebut Goodwill dan dapat dikapitalisasi (dicatat sebagai asset) oleh pemilik baru sebesar harga perolehannya.

Dalam kasus ini goodwill NKSB bernilai Rp. 244.000.000. Perhitungannya adalah sebagai berikut:

NoUraianJumlah (Rp.)
1Jumlah Aset Bersih56.000.000
2Harga jual NKSB Yang Ditawarkan300.000.000
3Selisih harga jual NKSB dari Jumlah Aset Bersih (Goodwill)244.000.000

Setelah melihat tidak ada peluang untuk mendapatkan diskon, akhirnya kesepakatan ditutup dengan harga pembelian kedai makan NKSB sebesar Rp. 300.000.000.
 
Atas permintaan Ijal Ramli untuk membukukan setoran kas sebanyak Rp. 25.000.000 ke dalam modal kerja NKSB, Rudi Jalil lalu menyusun Neraca awal NKSB dengan harga pembelian Rp. 300.000.000.

Neraca awal NKSB setelah beralih pemilik dari Mamak Biden ke Ijal Ramli menjadi:

  • NASI KAPAU SALERO BUNDO
  • NERACA
  • untuk tanggal (dimulai sejak Ijal Ramli mengelola NSBK)
NoUraianJumlah (Rp.)NoUraianJumlah (Rp.)
AssetKewajiban
1Kas25.000.0001Hutang0
2Persediaan17.500.0002Modal Disetor325.000.000
3Peralatan dan Perlengkapan38.500.000   
4Aset Tidak Berwujud (Goodwilll)244.000.000   
 Jumlah325.000.000 Jumlah325.000.000

Menurut Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengan (SAK EMKM) Goodwil dalam contoh diatas dikelompokkan dalam Aset Tidak Berwujud.

Jadi bagi anda pengusaha UMKM tetaplah semangat. Dengan kerja keras meningkatkan mutu produk atau jasa, serta mutu layanan kepada pelanggang, usaha yang awalnya hanya bermodal kecil suatu ketika akan memiliki Goodwil yang nilainya bisa berlipat-lipat dari nilai buku asset bersih anda.

Agar UMKM anda bisa naik kelas jangan lupa buat pembukuan usaha anda dan taat pajak.

(Petrus M. Sitohang)

Leave a comment

Go back

Your message has been sent

Warning
Warning
Warning
Warning.